TW: SH, SA, Violence
Buat Forends yang udah nonton film Gone Girl pasti udah gak sabar nunggu analisis filmnya nih! Yang belum nonton, bisa ditonton dulu ya agar mengerti analisis dari film ini!
Sebelumnya kita sudah membahas mengenai sinopsis film Gone Girl di Instagram. Lalu, bagaimana analisis film ini bila dilihat dari lensa psikologi forensik? Simak yuk!
PROFILE
Nama: Nick Dunne
Alias: Nick
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Pekerjaan: penulis, dosen creative writing di universitas
Hubungan: Amy Elliott (istri), Margo Dunne (saudara kembar), Andie Fitzgerald (mantan murid, pasangan selingkuh)
Nama: Amy Elliott Dunne
Alias: Amy, “Amazing Amy”, “Nancy”
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan: Penulis
Hubungan: Nick Dunne (suami), Desi Collings (mantan pacar)
DIBALIK MENGHILANGNYA AMY DUNNE
Nick melaporkan bahwa istrinya, Amy, telah menghilang pada tanggal 5 Juli, bersamaan dengan ulang tahun pernikahan mereka yang kelima tahun. Setelah diselidiki oleh detektif Rhonda Boney, Amy diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan suaminya berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Detektif Rhonda menemukan bekas darah Amy di dapur, senjata tumpul dengan darah Amy di perapian, beberapa kerusakan bingkai foto di ruang tamu, pakaian dalam wanita di ruang kerja Nick, tagihan kredit dari pembelian berbagai macam barang, bukti kenaikan harga asuransi jiwa Amy, bukti kehamilan Amy, dan buku harian Amy dalam tungku perapian. Nick pun mendapat tuduhan telah membunuh Amy yang tengah hamil karena permasalahan dalam kehidupan pernikahan mereka (perselingkuhan, KDRT, dan masalah finansial). Atas bantuan media TV, kasus hilangnya Amy dan dugaan Nick sebagai tersangka tersebar luas di kalangan masyarakat.
Akan tetapi, semua bukti yang ditemukan merupakan hasil rekayasa buatan Amy dan Amy saat itu sedang menjalani kehidupan dari identitas barunya, yaitu “Nancy”. Lantas, apa yang membuat Amy dengan sengaja "menghilang" dan menjalani skenario sebagai "Nancy"?
POIN ANALISIS FILM
Kepribadian Amy Berdasarkan Perilaku yang terlihat
Menurut pengamatan Foru, Amy Dunne menunjukkan beberapa gejala lebih dari satu gangguan kepribadian, namun yang paling terlihat merupakan gejala dari psikopat dan Munchausen Syndrome.
Psikopat
Psikopat dan sosiopat termasuk kepada gangguan Antisocial Personality Disorder (ASPD). Namun, yang membedakan psikopat dan sosiopat adalah psikopat memiliki sifat yang manipulatif, tenang dan teliti, dan tidak dapat membuat relasi yang bermakna. Beberapa perilaku Amy yang menunjukkan kecenderungan psikopat, yaitu:
Perilaku Amy dalam menjalankan rencana balas dendamnya telah melanggar norma-norma sosial yang berlaku, seperti melukai orang lain, pembunuhan, dan memfitnah. Selain itu, Amy juga telah melakukan riset terlebih dahulu dalam mempersiapkan rencananya tersebut;
Amy tidak menunjukkan empati dan kepedulian dengan keadaan orang lain yang terpengaruh perilakunya. Ia tetap menjalankan rencananya dan memanfaatkan orang-orang di sekitarnya untuk keuntungannya sendiri;
Amy memainkan peran “istri” dengan cukup baik. Image yang ditunjukkan Amy di media sangatlah positif namun berbanding terbalik dengan perilakunya di hadapan Nick. Nick tidak menduga bahwa dirinya terperangkap dalam “pertunjukkan” yang disiapkan Amy.
Munchausen Syndrome
Munchausen Syndrome merupakan gangguan langka dimana seseorang berpura-pura sakit untuk memenuhi kebutuhannya psikologisnya (contoh: perhatian, kepedulian). Seorang pengidap sindrom Munchausen bahkan rela menyakiti dirinya sendiri untuk meyakinkan hasil pemeriksaan medis. Berdasarkan film, Amy beberapa kali melakukan perilaku self-harm untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya telah menjadi korban kekerasan dan pemerkosaan.
Gejala lainnya
Selain gejala psikopat, Amy juga menunjukkan beberapa gejala yang serupa dengan Narcissistic Personality Disorder. Menurut DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders: 5th edition), seseorang yang mengidap ASPD dan juga Narcissistic Personality Disorder senang mengeksploitasi apapun, tidak impulsif, tenang, dan fasih bersandiwara. Amy memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi pusat perhatian sehingga ia merencanakan upaya balas dendamnya dengan tenang dan berhati-hati agar dapat mencuri perhatian media dan membuat image-nya tetap positif.
Kemungkinan Faktor yang Berkontribusi Terciptanya Gangguan Kepribadian Amy
Permasalahan keluarga. Sejak kecil, Amy dibesarkan oleh kedua orang tua yang tidak mampu memenuhi kebutuhan emosional dari Amy. Sosok “Amazing Amy”, karya populer dari orang tua Amy, merupakan bentuk ekspektasi mereka terhadap Amy. Amy yang selalu selangkah di belakang kesuksesan “Amazing Amy” tetap harus memenuhi ekspektasi orang tuanya dan juga orang lain. Orang tua Amy tampaknya juga berkontribusi atas permasalahan finansial Nick dan Amy, dimana Amy memberikan sebagian besar hartanya pada kedua orang tuanya.
2. Tindak Kejahatan Amy di Mata Hukum Indonesia
Tindak kejahatan Amy termasuk pada kasus pidana. Apabila ditemukan bentuk kejahatan seperti yang dilakukan Amy di Indonesia, kemungkinan pelaku melanggar pasal mengenai “Pencemaran Nama Baik”, “Pemberitahuan Palsu”, “Pembunuhan berencana”
Pencemaran Nama Baik
Pasal 310 KUHP ayat (1):
“Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang, dengan menuduh sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran, dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”
Amy dengan sengaja menuduh Nick atas perbuatan yang TIDAK PERNAH dilakukan Nick, yaitu kekerasan dalam rumah tangga. Amy dengan sengaja menuliskan buku harian palsu mengenai kehidupan rumah tangganya yang membuat dirinya tersiksa dan ketakutan, yang kemudian dapat ditemukan kepolisian dan terdengar oleh para reporter. Begitu juga dengan Desi Collings (mantan kekasih), Amy menuduhnya telah melakukan pemerkosaan terhadap dirinya.
b. Pemberitahuan Palsu
Pasal 220 KUHP
“Barang siapa memberitahukan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu perbuatan pidana, padahal mengetahui bahwa itu tidak dilakukan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan.”
Amy pernah membuat pengaduan palsu bahwa dirinya mengalami pemerkosaan oleh salah satu mantan pacarnya. Faktanya, Amy dengan sengaja menggoda mantan pacarnya tersebut sampai melakukan hubungan seksual atas konsensual keduanya, namun Amy membuat dirinya seolah-olah menjadi korban dengan melakukan self-harm sebagai bukti fisik.
c. Pembunuhan Berencana
Pasal 340 KUHP
“Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan . . .”
Amy dengan sengaja merencanakan pembunuhan Desi Collings (mantan kekasih) menggunakan pisau yang telah disembunyikan saat tengah berhubungan intim. Dengan begitu, Amy berdalih tindakan pembunuhan tersebut tidak sengaja karena merupakan bentuk perlindungan dari pemerkosaan yang dilakukan Desi.
3. Pengaruh Media TV terhadap Persepsi Masyarakat mengenai Kasus Menghilangnya Amy
Film Gone Girl menunjukkan bagaimana media massa mempengaruhi sikap masyarakat terhadap suatu kasus. Beberapa momen dalam film tersebut yang menunjukkan kekuatan dari media massa, yaitu:
Menghilangnya Amy, seorang figur terkenal dan inspirator masyarakat, menggemparkan media sampai setiap perkembangan kasusnya selalu disiarkan di salah satu program berita nasional, Ellen Abbott. Liputan kasus Amy memperoleh simpati masyarakat pada suami dan kedua orang tua Amy, bahkan mereka rela menjadi relawan pencarian Amy.
Amy yang “menghilang” juga memanfaatkan kekuatan media dengan mengirimkan “bukti” secara anonim, mengenai suaminya yang acuh dan terlihat tidak peduli dengan hilangnya Amy. Penyiaran hal tersebut membuat masyarakat geram dengan Nick, bahkan Margo (saudara kembar Nick) juga menjadi sasaran empuk hujatan masyarakat bersama dengan Nick.
Setelah Amy kembali, ia memanfaatkan lagi media untuk mengundang simpati dan perhatian masyarakat atas kisah heroiknya sebagai seorang istri yang hamil dan berjuang melawan pelaku pemerkosaan (yang tidak pernah terjadi pada dirinya sama sekali) demi kembali pada suaminya yang ternyata masih “mencintai” dirinya. Pada akhirnya, mereka kembali menjadi “pasangan harmonis” di mata masyarakat.
Nick yang menyadari dirinya tengah terjebak dalam “permainan” istrinya, memunculkan image dirinya sebagai suami brengsek yang menyesal atas perbuatan buruknya terhadap istrinya di salah satu interview TV, atas bantuan pengacaranya. Nick yang sebelumnya menjadi bahan pelampiasan amarah masyarakat, justru kembali mendapatkan simpati dan perhatian masyarakat setelah acara tersebut.
Fenomena dalam film tersebut menunjukkan betapa pentingnya penyampaian kasus harus secara objektif dan akurat berdasarkan fakta yang ditemukan untuk diketahui masyarakat.
REFERENSI:
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders Fifth Edition, DSM-5™. Arlington : VA, American Psychiatric Association
Better Health Channel. (n.d.). Munchausen Syndrome. Diakses pada 6 Juni 2021, dari https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/
munchausen-syndrome#diagnosis-of-munchausen-syndrome
Kenny Wiston Law Offices. (n.d.). ANTARA PENCEMARAN NAMA BAIK, FITNAH, DAN
PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN. Diakses pada 6 Juni 2021 dari
https://www.kennywiston.com/antara-pencemaran-nama-baik-fitnah-dan-
perbuatan-tidak-menyenangkan/
Niemiec, R. M. (2014). The Strengths of the Gone Girl Psychopath. Diakses pada 6 Juni 2021
dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/what-matters-most/201410/the-
strengths-the-gone-girl-psychopath
Pramesti, T. J. A. (2014). Ulasan lengkap : Sanksi Jika Merekayasa Kronologi Tindak Pidana.
Diakses pada 6 Juni 2021 dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt53e5568e92f83/sanksi-jika-
merekayasa-kronologi-tindak-pidana/
Comentários